OSI LAYER
Sebuah badan multinasional yang didirikan
tahun 1947, International Standards Organization sebagai badan yang melahirkan
standar-standar internasional, membuat standar jaringan komunikasi yang
mencakup segala aspek yaitu model OSI. OSI merupakan himpunan protokol yang
memungkinkan terhubungnya dua sistem yang berbeda yang berasal dari underlying
architecture yang berbeda pula. OSI memiliki 7 lapisan layer yang
bertanggungjawab untuk membentuk koneksi antar perangkat, sementara layer
lainnya bertanggungjawab untuk mengoreksi terjadinya “error” selama proses
transfer data berlangsung.
Tujuan
utama penggunaan model OSI adalah untuk membantu desainer jaringan memahami
fungsi dari tiap-tiap layer yang berhubungan dengan aliran komunikasi data.
Termasuk jenis-jenis protoklol jaringan dan metode transmisi.
TCP/IP
Sejarah TCP/ IP Internet Protocol dikembangkan pertama kali oleh Defense Advanced Research Projects Agency ( DARPA) pada tahun 1970 sebagai awal dari usaha untuk mengembangkan protokol yang dapat melakukan interkoneksi berbagai jaringan komputer yang terpisah, yang masing-masing jaringan tersebut menggunakan teknologi yang berbeda. Protokol utama yang dihasilkan proyek ini adalah Internet Protocol (IP). Riset yang sama dikembangkan pula yaitu beberapa protokol level tinggi yang didesain dapat bekerja dengan IP. Yang paling penting dari proyek tersebut adalah Transmission Control Protocol (TCP), dan semua grup protocol diganti dengan TCP/IP suite. Pertamakali TCP/IP diterapkan di ARPANET, dan mulai berkembang setelah Universitas California di Berkeley mulai menggunakan TCP/IP dengan sistem operasi UNIX. Selain Defense Advanced Research Projects Agency (DARPA) ini yang mengembangkan Internet Protocol, yang juga mengembangkan TCP/IP adalah Department of defense (DOD).
TCP/IP
Host atau end system yaitu seorang pelanggan
pada pada layanan jaringan komunikasi, biasanya berupa individual workstation
atau personal computer dan bertugas menjalankan aplikasi serta program software
server yang berfungsi sebagai user dan pelaksana jaringan komunikasi. -
Internet yaitu kumpulan jaringan yang menyeluruh dan menggunakan TCP/ IP untuk
berkomunikasi seperti virtual network.
Node
adalah istilah yang diterapkan untuk router dan host protocol yaitu prosedur
standar atau aturan untuk pengaturan dan pendefinisian transmisi data antar
computer.
TCP/IP
Sebagaimana yang telah dikemukakan di atas,
TCP/IP juga dikembangkan oleh Department of Defense (DOD). DOD telah melakukan
proyek penelitian untuk menghubungkan beberapa jaringan yang didesain oleh berbagai vendor untuk menjadi
sebuah networks of networks (Internet). Pada awalnya hal ini berhasil karena
hanya menyediakan pelayanan dasar seperti file transfer, electronic mail,
remote logon. Beberapa komputer dalam
sebuah departemen dapat menggunakan TCP/IP (bersamaan dengan protokol lain)
dalam suatu LAN tunggal. Komponen IP
menyediakan routing dari departmen ke
network enterprise, kemudian ke jaringan regional dan akhirnya ke global internet. Hal ini
dapat menjadikan jaringan komunikasi dapat
rusak, sehingga untuk mengatasinya maka kemudian DOD mendesain TCP/IP
yang dapat memperbaiki dengan otomatis apabila ada node atau saluran telepon
yang gagal. Hasil rancangan ini
memungkinkan untuk membangun jaringan yang sangat besar dengan pengaturan pusat yang sedikit. Karena
adanya perbaikan otomatis maka masalah dalam jaringan tidak
diperiksa dan tak diperbaiki untuk waktu yang lama.
TCP/IP
Seperti halnya protokol komunikasi yang lain, maka TCP/IP pun mempunyai beberapa layer,
layer-layer itu adalah : IP (internet
protocol) yang berperan dalam pentransmisian paket data dari node ke node. IP
mendahului setiap paket data
berdasarkan 4 byte (untuk versi IPv4)
alamat tujuan (nomor IP). Internet authorities
menciptakan range angka untuk organisasi yang berbeda. Organisasi
menciptakan grup dengan nomornya untuk
departemen. IP bekerja pada mesin
gateaway yang memindahkan data dari departemen ke organisasi kemudian ke region
dan kemudian ke seluruh dunia. TCP
(transmission transfer protocol) berperan didalam memperbaiki pengiriman data
yang benar dari suatu klien ke server. Data dapat hilang di tengah-tengah
jaringan. TCP dapat mendeteksi error atau data yang hilang dan kemudian melakukan transmisi ulang sampai data
diterima dengan benar dan lengkap.
Sockets yaitu nama yang diberikan kepada subrutin paket yang menyediakan
akses ke TCP/IP pada kebanyakan sistem
Fungsi setiap Layer pada TCP/ IP
a.
Application layer pada TCP/ IP merupakan gabungan 3 layer teratas pada OSI,
yakni application, presentation, dan session maka layer ini berfungsi sebagai
end user interface, mengkonversi data dari user untuk interpretasi ke computer,
mengenkripsi dan mengompres data.
b. Transport layer bertanggung jawab
membagi data menjadi segmen, menjaga koneksi logika “end-to-end” antar
terminal, dan menyediakan penanganan error (error handling).
c. Network Layer
Bertanggung jawab menentukan alamat jaringan, menentukan rute yang harus
diambil selama perjalanan, dan menjaga antrian trafik di jaringan. Data pada
layer ini berbentuk paket.
d.
Data Link Layer berfungsi menyediakan link untuk data, memaketkannya menjadi
frame yang berhubungan dengan “hardware” kemudian diangkut melalui media.
komunikasinya dengan kartu jaringan, mengatur komunikasi layer physical antara
sistem koneksi dan penanganan error.
e.
Physical Layer bertanggung jawab atas proses data menjadi bit dan
mentransfernya melalui media, seperti kabel, dan menjaga koneksi fisik antar
sistem.
Hybrid
Fungsi, peran dan kedudukan pusat dan sumber
belajar dalam pembalajaran sampai saat ini menjadi topik sentral dalam
pembelajaran. Pusat dan sumber belajar bukan saja menjadi gerbang utama dalam
pembelajaran selain kurikulum, juga menjadi
salah satu dari sekian komponen dalam pembalajaran yang menentukan
kompetensi lulusan. Berbicara kompetensi tentulah tidak sesedarhana kata
tersebut. Kompetensi harus dibangun melalui suatu proses yang terintegrasi.
Sebuah proses yang terintegrasi sudah pasti suatu rangkaian dari sistem yang
sistematis. Rangkaian yang melibatkan seluruh komponen pembelajaran, rupanya
sangat terpengaruh oleh upaya-upaya yang kreatif, inovatif yang dilandasi
motivasi yang tidak saja harus besar, namun konsisten dan tidak meluntur
ditengah perjalanan.
Salah satu yang komponen yang kami kira cukup
berpengaurh dalam proses pembelajaran
dimasa mendatang adalah teknologi jaringan komputer ( computer networking).
Banyak sudah model pembelajaran yang menggunakan strategi dan teknik berbasis
jaringan komputer. Jaringan ini pada awalnya hanya berkembang pada unit
penelitian di universitas di Amerika.
Jaringan komputer sekarang ini sudah melampau
batas dan ruang. Dulu dunia bulat, namun sekarang dunia katanya datar, The
world is flat.
Hybrid
Pencapaian yang luar biasa pada teknologi
jaringan berpengaruh terhadap cara-cara orang berkomunikasi dan berinterkasi.
Dalam pembelajaranpun pastilah ada komunikasi dan interaksi. Bagaimana model,
pola dan jenis interaksi akibat perkembangan teknologi jaringan telah
memberikan variasi yang dulu mungkin tidak terpikirkan. Bagaimana berkomunikasi
dengan pusat belajar, sumber belajar begitu juga interakasinya, lalu teknologi
apa yang digunakan, bagaimana menggunakan akan menjadi alasan diadakan
Sosialisasi Teknologi Hybrid Untuk perluasan Akses terhadap Pusat dan Sumber
belajar Bermedia Video Confrence.
Kegiatan ini adalah kegiatan untuk sosialisasi
yang dibalut dengan demonstrasi yang dikemas dalam ruang lingkup pertanyaan
APA, MENGAPA, dan BAGAIMANA Teknologi
Hybrid itu digunakan untuk memperluas akses terhadap Pusat dan Sumber belajar.
Sedangkan KAPAN pengembangannya adalah pertanyaan yang baru bisa dijawab
seketika saat ini. Karena ini menyangkut
kebijaksanaan pimpinan.