Snippet

OSI,TCP/IP,HYBRID


OSI LAYER
 
Model lapisan/ layer yang mendominasi literature komunikasi data dan jaringan sebelum 1990 adalah model Open System Interconnection.

Sebuah badan multinasional yang didirikan tahun 1947, International Standards Organization sebagai badan yang melahirkan standar-standar internasional, membuat standar jaringan komunikasi yang mencakup segala aspek yaitu model OSI. OSI merupakan himpunan protokol yang memungkinkan terhubungnya dua sistem yang berbeda yang berasal dari underlying architecture yang berbeda pula. OSI memiliki 7 lapisan layer yang bertanggungjawab untuk membentuk koneksi antar perangkat, sementara layer lainnya bertanggungjawab untuk mengoreksi terjadinya “error” selama proses transfer data berlangsung.
Tujuan utama penggunaan model OSI adalah untuk membantu desainer jaringan memahami fungsi dari tiap-tiap layer yang berhubungan dengan aliran komunikasi data. Termasuk jenis-jenis protoklol jaringan dan metode transmisi.  

TCP/IP



Sejarah TCP/ IP Internet Protocol dikembangkan pertama kali oleh Defense Advanced Research Projects Agency ( DARPA) pada tahun 1970 sebagai awal dari usaha untuk mengembangkan protokol  yang dapat melakukan interkoneksi berbagai jaringan komputer yang terpisah, yang masing-masing jaringan tersebut menggunakan teknologi yang berbeda. Protokol utama yang dihasilkan proyek ini adalah Internet Protocol (IP). Riset yang sama dikembangkan pula yaitu beberapa protokol level tinggi yang didesain dapat bekerja  dengan IP. Yang paling penting dari proyek tersebut adalah Transmission Control Protocol (TCP), dan semua grup protocol diganti dengan TCP/IP suite. Pertamakali TCP/IP diterapkan di ARPANET, dan mulai berkembang  setelah Universitas California di Berkeley mulai menggunakan TCP/IP  dengan sistem operasi  UNIX.  Selain Defense Advanced Research Projects Agency (DARPA) ini yang mengembangkan Internet Protocol, yang juga mengembangkan TCP/IP adalah Department of defense (DOD). 
 
TCP/IP
 
Host atau end system yaitu seorang pelanggan pada pada layanan jaringan komunikasi, biasanya berupa individual workstation atau personal computer dan bertugas menjalankan aplikasi serta program software server yang berfungsi sebagai user dan pelaksana jaringan komunikasi. - Internet yaitu kumpulan jaringan yang menyeluruh dan menggunakan TCP/ IP untuk berkomunikasi seperti virtual network.
Node adalah istilah yang diterapkan untuk router dan host protocol yaitu prosedur standar atau aturan untuk pengaturan dan pendefinisian transmisi data antar computer.
TCP/IP

Sebagaimana yang telah dikemukakan di atas, TCP/IP juga dikembangkan oleh Department of Defense (DOD). DOD telah melakukan proyek penelitian untuk menghubungkan beberapa jaringan yang  didesain oleh berbagai vendor untuk menjadi sebuah networks of networks (Internet). Pada awalnya hal ini berhasil karena hanya menyediakan pelayanan dasar seperti file transfer, electronic mail, remote logon.  Beberapa komputer dalam sebuah departemen dapat menggunakan TCP/IP (bersamaan dengan protokol lain) dalam suatu  LAN tunggal. Komponen IP menyediakan routing  dari departmen ke network enterprise, kemudian ke jaringan regional  dan akhirnya ke global internet. Hal ini dapat menjadikan jaringan komunikasi dapat  rusak, sehingga untuk mengatasinya maka kemudian DOD mendesain TCP/IP yang dapat memperbaiki dengan otomatis apabila ada node atau saluran telepon yang gagal.  Hasil rancangan ini memungkinkan untuk membangun jaringan yang sangat besar  dengan pengaturan pusat yang sedikit. Karena adanya perbaikan otomatis maka masalah dalam jaringan  tidak  diperiksa dan tak diperbaiki untuk waktu yang lama.

TCP/IP
 
Seperti halnya protokol  komunikasi yang lain, maka  TCP/IP pun mempunyai beberapa layer, layer-layer itu adalah :  IP (internet protocol) yang berperan dalam pentransmisian paket data dari node ke node. IP mendahului setiap paket  data berdasarkan  4 byte (untuk versi IPv4) alamat tujuan (nomor IP). Internet authorities  menciptakan range angka untuk organisasi yang berbeda. Organisasi menciptakan grup dengan nomornya  untuk departemen. IP bekerja pada  mesin gateaway yang memindahkan data dari departemen ke organisasi kemudian ke region dan kemudian ke seluruh dunia.  TCP (transmission transfer protocol) berperan didalam memperbaiki pengiriman data yang benar dari suatu klien ke server. Data dapat hilang di tengah-tengah jaringan. TCP dapat mendeteksi error atau data yang hilang dan kemudian  melakukan transmisi ulang sampai data diterima dengan benar dan lengkap.  Sockets yaitu nama yang diberikan kepada subrutin paket yang menyediakan akses ke TCP/IP pada kebanyakan sistem

Fungsi setiap Layer pada TCP/ IP
 
a. Application layer pada TCP/ IP merupakan gabungan 3 layer teratas pada OSI, yakni application, presentation, dan session maka layer ini berfungsi sebagai end user interface, mengkonversi data dari user untuk interpretasi ke computer, mengenkripsi dan mengompres data.
b. Transport layer bertanggung jawab membagi data menjadi segmen, menjaga koneksi logika “end-to-end” antar terminal, dan menyediakan penanganan error (error handling).
c.  Network Layer  Bertanggung jawab menentukan alamat jaringan, menentukan rute yang harus diambil selama perjalanan, dan menjaga antrian trafik di jaringan. Data pada layer ini berbentuk paket.
d. Data Link Layer berfungsi menyediakan link untuk data, memaketkannya menjadi frame yang berhubungan dengan “hardware” kemudian diangkut melalui media. komunikasinya dengan kartu jaringan, mengatur komunikasi layer physical antara sistem koneksi dan penanganan error.
e. Physical Layer bertanggung jawab atas proses data menjadi bit dan mentransfernya melalui media, seperti kabel, dan menjaga koneksi fisik antar sistem.


Hybrid
 
Fungsi, peran dan kedudukan pusat dan sumber belajar dalam pembalajaran sampai saat ini menjadi topik sentral dalam pembelajaran. Pusat dan sumber belajar bukan saja menjadi gerbang utama dalam pembelajaran selain kurikulum, juga menjadi  salah satu dari sekian komponen dalam pembalajaran yang menentukan kompetensi lulusan. Berbicara kompetensi tentulah tidak sesedarhana kata tersebut. Kompetensi harus dibangun melalui suatu proses yang terintegrasi. Sebuah proses yang terintegrasi sudah pasti suatu rangkaian dari sistem yang sistematis. Rangkaian yang melibatkan seluruh komponen pembelajaran, rupanya sangat terpengaruh oleh upaya-upaya yang kreatif, inovatif yang dilandasi motivasi yang tidak saja harus besar, namun konsisten dan tidak meluntur ditengah perjalanan.  
Salah satu yang komponen yang kami kira cukup berpengaurh  dalam proses pembelajaran dimasa mendatang adalah teknologi jaringan komputer ( computer networking). Banyak sudah model pembelajaran yang menggunakan strategi dan teknik berbasis jaringan komputer. Jaringan ini pada awalnya hanya berkembang pada unit penelitian di universitas di Amerika.
Jaringan komputer sekarang ini sudah melampau batas dan ruang. Dulu dunia bulat, namun sekarang dunia katanya datar, The world is flat.  

Hybrid
 
Pencapaian yang luar biasa pada teknologi jaringan berpengaruh terhadap cara-cara orang berkomunikasi dan berinterkasi. Dalam pembelajaranpun pastilah ada komunikasi dan interaksi. Bagaimana model, pola dan jenis interaksi akibat perkembangan teknologi jaringan telah memberikan variasi yang dulu mungkin tidak terpikirkan. Bagaimana berkomunikasi dengan pusat belajar, sumber belajar begitu juga interakasinya, lalu teknologi apa yang digunakan, bagaimana menggunakan akan menjadi alasan diadakan Sosialisasi Teknologi Hybrid Untuk perluasan Akses terhadap Pusat dan Sumber belajar Bermedia Video Confrence. 
Kegiatan ini adalah kegiatan untuk sosialisasi yang dibalut dengan demonstrasi yang dikemas dalam ruang lingkup pertanyaan APA, MENGAPA,  dan BAGAIMANA Teknologi Hybrid itu digunakan untuk memperluas akses terhadap Pusat dan Sumber belajar. Sedangkan KAPAN pengembangannya adalah pertanyaan yang baru bisa dijawab seketika saat ini.  Karena ini menyangkut kebijaksanaan pimpinan.


Leave a Reply